Foto : proses Evakuasi |
Hal itu disampaikan langsung oleh Kapolsek Rumbai Pesisir, Kompol Ardinal Efendi. Dia menjelaskan, saat mendapat tawaran kerja di Pekanbaru, diwaktu yang hampir bersamaan, korban juga menerima panggilan kerja di kampung halamannya. Saat itu, korban pun berniat pulang ke kampungnya dan sempat menginap satu malam di rumah saudaranya yang ada di Pekanbaru.
“Dia (Ayu Safitri) ini baru 1 bulan lebih di Pekanbaru bekerja. Bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Tapi karena ada juga panggilan kerja di kampung, korban memutuskan ingin pulang ke kampungnya dan pergi ke rumah saudaranya untuk menginap semalam (sehari sebelum ditemukan tewas). Rencananya, besok siangnya baru mau berangkat, tapi paginya dia dijemput sama orang yayasan yang menyalurkan tenaga kerja untuk korban. Akhirnya korban tidak jadi pulang kampung,” ujarnya panjang lebar kepada riauterkini.com, Kamis (31/01/19).
Setelah berada di yayasan penyalur tenaga kerja tersebut, sambung Kapolsek, korban ternyata tak merasa betah dan tetap bersikukuh ingin pulang ke kampung halamannya. Korban bahkan sempat berkomunikasi kepada saudaranya jika tak merasa betah berada di yayasan itu. Namun seolah menjadi pertanda, sejak tak betah berada di yayasan itulah, korban dijemput lalu pergi lagi dengan seseorang dan akhirnya komunikasi korban pun mulai terputus dengan pihak keluarganya sampai akhirnya ditemukan tewas di area perkebunan sawit di Okura.
“Ternyata korban ini nggak betah di yayasan itu. Sempat ngasih tahu ke saudaranya sambil main handphone, dia bilang ke saudaranya, ‘kak saya nggak cocok di sini, biarlah saya di kampung saja karena panggilan (kerja) juga ada’. Dia berada di yayasan itu cuma 2 jam, setelah itu komunikasi terputus karena ada lagi yang jemput dia di yayasan. Penyelidikan inilah yang masih kita dalami,” tuturnya.
Terkait peristiwa kematian korban, Ardinal menyebutkan jika pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap 5 saksi. Tiga orang saksi di TKP, kemudian saksi dari pihak yayasan penyalur tenaga kerja untuk korban dan saudara korban yang merupakan kakak yang bersangkutan.
Sebelumnya, setelah sehari menjadi Mrs X pasca ditemukan tewas telungkup di kebun sawit di area perkebunan sawit di Jalan Padat Karya, Gg Rahmat, Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, pada Rabu (30/01/19) pukul 00.15 WIB dinihari lalu, jasad mayat berjenis kelamin wanita itupun akhirnya teridentifikasi melalui hasil otopsi di RS Bhayangkara Polda Riau.
Menurut Kasubbid Yanmen Dokpol RS Polda Riau, Kompol Supriyanto, berdasarkan hasil otopsi tim medis yang dilakukan sejak kemarin, jenazah wanita bernasib malang tersebut diketahui bernama Ayu Safitri, berusia 19 tahun. Setelah proses otopsi selesai dilakukan, jenazah korban pun langsung dijemput pihak keluarga, Kamis (31/01/19) siang.
Dari hasil pemeriksaan otopsi terhadap korban, diketahui pula bahwa penyebab korban tewas bukanlah karena kecelakaan ataupun karena suatu penyakit. Diduga korban tewas akibat suatu tindak pidana. Hal itu diperkuat dengan fakta pemeriksaan adanya memar dan luka lecet di leher dan bibir korban.***
Sumber: riauterkini.com
0 Komentar