Foto :  
Indragirione.com  - Kejanggalan demi kejanggalan ditemukan penyidik kepolisian terhadap kasus pemerkosaan yang menimpa bidan YL (25).

Selain tidak menemukan bercak sperma di tempat tidur tempat korban mengaku diperkosa, baju yang dipakai korban juga sudah dicuci sendiri oleh korban.

Selain itu, pada malam kejadian hujan turun dengan deras, dan perampok disebut masuk lewat jendela. Namun, polisi tak menemukan ada jejak kaki. Padahal tanah becek.

Namun, Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, jika bidan YL terbukti membuat laporan palsu, pihaknya akan memaafkannya.

"Kami prihatin, dari labfor pengolahan secara ilmiah, kami lihat di badan korban apakah ada sperma, ternyata tidak ada sperma. Dengan demikian, hasil secara ilmiah kasus pemerkosaan itu tidak ada," kata Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, sebagaimana dilansir dari Tribun Bangka.

"Kalau laporan palsu, kami memaafkan, depan rumahnya korban itu becek, setelah dicek TKP tidak ada tanda jejak kaki selain korban, begitu juga di dalam," tambah Zulkarnain.

Selain itu, hasil Labfor kata Zulkarnain, juga tidak menemukan adanya kerusakan di pintu rumah korban.

Sebelumnya diberitakan, seorang bidan desa berinisal YL yang bertugas di sebuah Pusat Kesehatan Desa (Puskesdes) di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, mengaku menjadi korban perampokan disertai pemerkosaan oleh orang tak dikenal, Selasa (19/2/2019) dini hari.

Saat itu hujan turun dengan deras. Para pelaku disebut masuk dari jendela samping dengan cara mencongkel kunci jendela kantor yang lokasinya berada di sisi jalan lintas timur Palembang-Ogan Ilir kilometer 13.

Setelah masuk, pelaku langsung membekap serta memperkosa korban yang tengah tidur.

Korban yang terbangun mengaku berusaha melawan, sehingga membuat pelaku marah dan memukuli wajah korban hingga muka serta bagian mata bengkak. eorang perampok kata korban, sempat mengancam akan membunuh anak semata wayangnya, jika korban berteriak.

sumber : riausky.com