Foto : |
Bahkan, selama berlangsungnya program tersebut, seluruh Satgas TMMD diwajibkan untuk bisa memberikan, sekaligus menciptakan suasana yang aman dan harmonis di lokasi sasaran TMMD.
Seperti halnya yang terjadi di lokasi TMMD Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Hampir sabar hari, keharmonisan terlihat di antara personel Satgas dan warga setempat.
Tidak hanya itu, selama berada di lokasi itu, Satgas pun tak segan-segan untuk mengatasi setiap keluhan, maupun aspirasi dari warga setempat.
“Kita himbau mereka (Satgas) agar bisa mengatasi segala keluhan yang timbul di Desa terisolir itu,” kata Dansatgas TMMD Kodim 0827/Sumenep, Letkol Inf Ato Sudiatna ketika di konfirmasi melalui via selulernya. Kamis, 21 Maret 2019.
Tarmudji (49) salah satu warga Desa Larangan Kerta mengungkapkan, hubungan antara warga dengan Satgas di Desanya, sudah seperti layaknya keluarga sendiri.
Jangankan di waktu santai, kata Tarmudji, di saat para Satgas menyantap makanan pun, mereka tak segan-segan untuk mengajak warga sekitar untuk ikut serta menikmati makanan tersebut. “Kadang, ada juga warga-warga yang mempersilahkan para Satgas untuk beristirahat di rumahnya. Mungkin warga kasihan, soalnya bapak-bapak itu sehari-harinya tidur di lapangan Desa yang beralaskan terpal,” tandasnya.
Ia menambahkan, keberadaan Satgas TMMD di Desanya, tak hanya sebatas mewujudkan perkembangan Desanya saja. Namun, para Satgas, menurut warga di Desa Larangan Kerta, sudah menjadi bagian dari keluarga besar masyarakat di tempat ia tinggal. “Kami sudah menganggapnya sudah seperti keluarga kami sendiri,” ucapnya.
Hal serupa, ternyata juga terjadi di lokasi TMMD Kodim 0812/Lamongan. Supadi (32), salah satu warga Kelolarum, Kabupaten Lamongan, menilai jika keberadaan Satgas TMMD di Desanya, ternyata mampu memberikan dampak positif yang sangat pesat.
Menurutnya, dalam upaya mewujudkan tatanan Desaku Pintar, Satgas TMMD di Desa Kelolarum, tak segan-segan untuk berkunjung di setiap rumah-rumah warga, dan mengajak anak-anak untuk ikut belajar bersama. “Biasanya selesai maghrib. Kami sudah terbiasa dengan kedatangan bapak-bapak (satgas) itu,” imbuhnya.
Sementara itu, dijelaskan Dansatgas TMMD Kodim 0812/Lamongan, Letkol Arh Sukma Yudha Wibawa menyebut, jika kegiatan itu merupakan salah satu program non fisik TMMD yang harus dilakukan oleh personel di bawah kepemimpinannya.
Dandim Lamongan itu menuturkan, selain materi pelajaran di sekolah, Satgas juga membekali anak-anak di Desa tersebut, tentang materi pembelajaran wawasan kebangsaan, hingga keagamaan.
“Kebetulan, program desaku pintar itu merupakan program yang digagas oleh Pemkab Lamongan dan Kodim. Jadi, semaksimal mungkin kami harus bisa mewujudkan program itu,” ujarnya. (Pendam V/Brawijaya)
0 Komentar