Indragirione.com, - Pelaksana Tugas Ketua PA 212, Asep Syarifudin mengharapkan khilafah bisa tegak berdiri di Indonesia.

Menurutnya, khilafah atau sistem kenegaraan yang berlandaskan ajaran Islam itu tidak terlarang.

Asep mengungkapkan, dirinya telah banyak belajar terkait konsep sistem kenegaraan berlandasan Islam. Justru dirinya menilai, kalau menolak khilafah, sama artinya menodai agama.

Sebab, menurut Asep, khilafah adalah sistem politik serta menjadi salah satu bagian syariat Islam.



Sementara Jokowi, diidentifikasi oleh PA 212 dan kelompok semacamnya sebagai sosok yang anti-Ulama.

"Jadi, kalau Prabowo berkomunikasi (dengan Jokowi), menurut saya ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap aspirasi umat dan rakyat," ungkap Asep.

Pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo diawali dengan menggunakan MRT bersama-sama dari stasiun MRT Lebak Bulus, Sabtu (13/7/2019).

Di sana, Prabowo juga mengucapkan selamat untuk yang pertama kalinya kepada Jokowi atas kemenangannya di Pilpres 2019.

Tak hanya itu, Prabowo dan Jokowi juga bersepakat meminta para pendukungnya masing-masing berhenti berseteru.

Bahkan, Prabowo dan Jokowi sama-sama memberikan pernyataan tak lagi ada istilah cebong versus kampres yang marak saat Pilpres 2019.

Cebong adalah istilah yang dikenakan pendukung Prabowo untuk pembela Jokowi. Sementara kampret adalah diksi yang diterapkan pendukung Jokowi untuk pembela Prabowo.

Suara.com