Indragirione.com, – Banyak pihak yang meragukan pernyataan buzzer Jokowi, Ninoy Karundeng yang menyebut menjadi korban pengeroyokan dan penculikan di dalam Masjid Al-Falah, Pejompongan, Jakarta Pusat saat bentrokan massa aksi dengan aparat kepolisian, Senin malam (30/9).
Keraguan tersebut dirasakan mulai dari warganet hingga sejumlah tokoh. Salah satunya dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Mereka membantah bahwa salah satu pengurusnya, yakni Ustaz Bernard Abdul Jabbar melakukan intimidasi terhadap Ninoy di dalam Masjid Al-Falah.
Bahkan, DPP PA 212 menyebut Ustaz Bernard menyelamatkan Ninoy di dalam masjid tersebut dari amukan massa yang tengah bentrok dengan aparat kepolisian.
Saat ini, Ninoy Karundeng kembali menjalani pemeriksaan di Gedung Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada Jumat (11/10).
Saat dikonfrontir soal itu, Ninoy tak menggubrisnya dan terus berjalan menuju ruang pemeriksaan.
Di kesempatan sebelumnya, Ninoy menyebut pengurus DKM Masjid Al-Falah, Iskandar telah memfitnahnya lantaran membantah adanya penganiayaan yang dialaminya di masjid tersebut.
Hal itu diperkuat saat dirinya dikonfrontir dengan Iskandar di ruang penyidik Resmob, Kamis malam (10/10).
Saat itu, Iskandar mengaku diperintah salah satu DKM Masjid Al-Falah untuk membantah adanya aksi pemukulan di dalam Masjid.
“Pak Iskandar itu disuruh oleh seorang tersangka untuk memutarbalikan fakta. Saya seorang korban masih difitnah, silakan publik melihatnya,” paparnya.
sumber : rmol/pojoksatu)
Keraguan tersebut dirasakan mulai dari warganet hingga sejumlah tokoh. Salah satunya dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Mereka membantah bahwa salah satu pengurusnya, yakni Ustaz Bernard Abdul Jabbar melakukan intimidasi terhadap Ninoy di dalam Masjid Al-Falah.
Bahkan, DPP PA 212 menyebut Ustaz Bernard menyelamatkan Ninoy di dalam masjid tersebut dari amukan massa yang tengah bentrok dengan aparat kepolisian.
Saat ini, Ninoy Karundeng kembali menjalani pemeriksaan di Gedung Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada Jumat (11/10).
Saat dikonfrontir soal itu, Ninoy tak menggubrisnya dan terus berjalan menuju ruang pemeriksaan.
Di kesempatan sebelumnya, Ninoy menyebut pengurus DKM Masjid Al-Falah, Iskandar telah memfitnahnya lantaran membantah adanya penganiayaan yang dialaminya di masjid tersebut.
Hal itu diperkuat saat dirinya dikonfrontir dengan Iskandar di ruang penyidik Resmob, Kamis malam (10/10).
Saat itu, Iskandar mengaku diperintah salah satu DKM Masjid Al-Falah untuk membantah adanya aksi pemukulan di dalam Masjid.
“Pak Iskandar itu disuruh oleh seorang tersangka untuk memutarbalikan fakta. Saya seorang korban masih difitnah, silakan publik melihatnya,” paparnya.
sumber : rmol/pojoksatu)
0 Komentar