Foto : |
Indragirione.com – Asri Marli (30) akhirnya menyerahkan diri ke polisi. Otak pembunuh janda muda Inah Antimurti (20) itu mengaku 5 hari tak tidur lantaran dihantui arwah korban.
Kepda polisi, warga Talang-Taling, Gelumbang, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan, mengaku membunuh janda muda satu anak itu lantaran kesal.
Sebelum menghabisi korban, Aris bersama tiga temannya memperkosa korban. Selanjutnya, mayat korban dibakar bersama kasur untuk menghilangkan jejak.
Mayat korban dibakar di tepi jalan di pinggir jalan SP 2 Dusun IV, Desa Sungai Rambutan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumsel, Minggu (20/1/2019).
Setelah pembunuhan itu, Asri kabur. Ia melarikan diri ke sejumlah daerah. Setelah 5 hari, Asri kembali ke kampung halamannya. Ia ketakutan lantaran dihantui arwah janda muda itu.
Akhirnya, Asri menyerahkan diri ke polisi. Ia diantar langsung oleh keluarganya ke Jatanras Polda Sumsel pada Jumat (25/1) sekitar pukul 21.30 WIB. Asri terlihat pucat, mata nya sayup karena sudah 5 hari tidak tidur.
“Saya nggak tidur sejak pembunuhan itu. Saya diikuti terus sama Inah. Dia selalu ikut ke mana saja saya pergi, takut,” ujar Asri, Sabtu (26/1/2019).
Asri mengaku sempat kabur ke Belitang, OKU Timur, Prabumulih, Lahat, dan Lubuklinggau. Namun karena ketakutan, dia kembali ke Palembang.
“Saya nggak ada tidur, nggak ada makan. Jadi setelah bunuh Inah itu ya saya pergi naik motor terus keliling. Eh, adalah satu kali makan, itu pun makan ubi,” kata Asri.
Selain ketakutan, Asri juga kehabisan uang. Ia kemudian mendatangi keluarganya di Kota Palembang dan meminta diantarkan ke Mapolda Sumsel.
Kepada polisi, Asri mengaku membunuh Inah karena kesal saat menagih utang narkoba. Inah disebut berutang narkoba jenis sabu hingga mencapai Rp 5 juta. Asri sendiri sudah berulang kali menagih utang kepada Inah. Namun dia justru dimarahi korban.
“Dia itu utang sabu dengan saya, Pak. Ketika ditagih, dia selau marah-marah,” kata Asri saat ditemui di Mapolda Sumsel, Sabtu (26/1).
Asri pun akhirnya kesal. Dia lantas menghubungi korban lewat telepon dan meminta untuk datang ke kontrakannya di Desa Talang Taling, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muaraenim, Sumsel.
Saat di kontrakan, Asri memaksa korban untuk membayarnya. Namun janda muda itu berdalih belum ada uang. Hingga akhirnya Asri gelap mata dan berniat memerkosa pacarnya itu.
Korban sempat berontak dan akhirnya dipukul hingga tewas. Kemudian untuk menghilangkan jejak, Asri bersama tiga rekannya membakar tubuh korban bersama kasur.
“Saya menyesal, Pak. Khilaf, karena korban selalu marah-marah saat ditagih utang,” aku Asri.
Berdasarkan keterangan dari tiga tersangka yang tertangkap terlebih dahulu, motif pembunuhan Inah memang dilatarbelakangi utang. Namun korban belum dapat membayar hingga memicu pemerkosaan.
Korban sempat memberontak hingga keempat pelaku lainnya ikut membantu Asri saat melakukan pemerkosaan. Tak sampai di situ, Asri pun memukul korban hingga akhirnya tewas.
Setelah tewas, salah satu pelaku yakni Abdul Malik kembali memerkosa korban. Selanjutnya, tubuh korban diikat, dimasukkan ke dalam karung.
Korban dibawa ke Desa Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumsel. Di sana, mayat korban dibakar untuk menghilangkan jejak.
0 Komentar