Inah
Indragirione.com  – Kasus penemuan mayat wanita dibakar di Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), akhirnya terkuak. Korban adalah janda muda bernama Inah Antimurti (20).

Janda satu anak itu digilir empat pria hingga tewas. Selanjutnya, korban dibakar di pinggir jalan hingga gosong.

Keempat pelaku yakni Asri Marli (30), Abdul Malik (21), Feriyanto (25), dan YG (16). Seluruh pelaku merupakan warga Talang-Taling, Gelumbang, Muaraenim.

Otak pelakun adalah Asri yang tak lain adalah kekasih korban. Asri telah menyerahkan diri ke Polda Sumsel. Sebelumnya, tiga pelaku lain lebih dulu ditangkap polisi.

Aksi keji yang dilakukan Asri dan teman-temannya dipicu urusan utang. Inah disebut berutang narkoba jenis sabu hingga mencapai Rp 5 juta. Asri sendiri sudah berulang kali menagih utang kepada Inah. Namun dia justru dimarahi korban.

“Dia itu utang sabu dengan saya, Pak. Ketika ditagih, dia selau marah-marah,” kata Asri saat ditemui di Mapolda Sumsel, Sabtu (26/1).

Asri pun akhirnya kesal. Dia lantas menghubungi korban lewat telepon dan meminta untuk datang ke kontrakannya di Desa Talang Taling, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muaraenim, Sumsel.

Saat dikontrakan, Asri memaksa korban untuk membayarnya. Namun janda muda itu berdalih belum ada uang. Hingga akhirnya Asri gelap mata dan berniat memerkosa pacarnya itu.


Korban sempat berontak dan akhirnya dipukul hingga tewas. Kemudian untuk menghilangkan jejak, Asri bersama rekannya membakar tubuh korban bersama kasur.

“Saya menyesal, Pak. Khilaf, karena korban selalu marah-marah saat ditagih utang,” aku Asri.

Berdasarkan keterangan dari empat tersangka yang tertangkap terlebih dahulu, motif pembunuhan Inah memang dilatarbelakangi utang. Namun korban belum dapat membayar hingga memicu pemerkosaan.

Korban sempat memberontak hingga keempat pelaku lainnya ikut membantu Asri saat melakukan pemerkosaan. Tak sampai di situ, Asri pun memukul korban hingga akhirnya tewas.

Setelah tewas, salah satu pelaku yakni Abdul Malik kembali memerkosa korban. Selanjutnya, tubuh korban diikat, dimasukkan ke dalam karung.

Korban dibawa ke Desa Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumsel. Di sana, mayat korban dibakar untuk menghilangkan jejak.

(one/jpg/pojoksatu)