Foto : |
Dalam sayembara yang beredar di dunia maya dan grup WhatsApp itu, disebutkan, bagi jajaran yang berhasil menemukan/menangkap pelaku pembakaran kendaraan di wilayah hukum Polrestabes Semarang akan diberikan reward uang tunai total Rp 115 juta.
Rinciannya, Rp 50 juta dan kenaikan pangkat atau sekolah dari Kapolda Jateng, Rp 50 juta dari Kapolrestabes Semarang, Rp 5 juta dari Wakapolrestabes Semarang serta dari Kasat Reskrim sebesar Rp 10 juta. Benarkah sayembara itu?
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono saat dikonfirmasi membantah adanya sayembara tersebut. Pihaknya menyampaikan, kalau itu tadinya hanya sebuah pertanyaan dari anggota yang minta mobil patroli untuk meningkatkan keamanan.
“Tadi ada pertanyaan, ada kapolsek saya yang minta mobil patroli untuk meningkatkan. Ya, saya bilang kalau situasi sekarang ini ungkap dulu, tangkap dulu, baru saya kasih permintaannya itu. Kalau kamu bisa mengungkap, mobil patroli polda itu akan saya berikan kepada polsek,” katanya.
Condro juga mengatakan, jika petugas pengamanan bisa bangkit dan dan dukung dengan CCTV, warga akan terlindungi, serta aman dari segala macam ancaman dan gangguan kamtibmas. Baik itu gangguan kejahatan curanmor, narkoba, curat maupun curas.
“Karena selama ini yang kita temukan kan saksi juga minim, susah untuk mengetahui ciri cirinya. Itu kan rata-rata di daerah-daerah. Kemudian resolusi minim, rendah sekali dari CCTV yang kita dapatkan,” ujarnya.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abioso Seno Aji menegaskan, akan memberikan reward kepada anggotanya yang berhasil mengungkap atau menangkap pelaku pembakaran mobil dan motor.
“Itu bukan sayembara, tapi saya akan memberikan reward bagi jajaran saya yang berhasil mengungkap, menangkap, dan mendapatkan pelaku pembakaran ini,” tegasnya.
Menurutnya, reward ini diharapkan bisa menambah semangat jajarannya. Alasan Abioso, lantaran pihaknya mengetahui persis personel Polri Polrestabes Semarang yang dibantu kekuatan dari Polda Jateng telah berjibaku setiap malam sampai pagi hari dalam berupaya mengungkap kasus ini.
“Ini bukan hal yang mudah karena semua untuk menyamakan tekat, menyatukan niat untuk mengungkap kasus ini. Karena dengan mengungkap kasus ini pasti masyarakat juga akan tenang. Selama kita tidak bisa mengungkap peristiwa ini pasti peristiwa ini akan terus berlanjut,” bebernya.
(za/pojoksatu)
0 Komentar