Fadli Zon |
Dalam peryataan terbukanya, Kedutaan Besar Rusia di Indonesia menyatakan tidak terlibat dan tidak ikut campur dengan persoalan politik pemilihan umum di Indonesia dewasa ini.
"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia, yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," demikian keterangan dari Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Indonesia lewat akun Twitter resmi, Senin (4/1).
Lewat Twitter, Kedubes Rusia juga berkomentar soal istilah 'propaganda Rusia'. Rusia menegaskan 'propaganda Rusia' adalah rekayasa dan tidak berdasarkan realitas.
"Istilah 'propaganda Rusia' direkayasa pada 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," tegas Kedubes Rusia.
Sayangnya, klarifikasi Kedubes Rusia tersebut malah dianggap dingin oleh kubu Joko Widodo. Bahkan kubu Jokowi mengnaggap kalau istilah propaganda itu sengaja dihembuskan oleh Prabowo-Sandi untuk menyalahkan Jokowi.
Sekjen PSI Raja Juliantoni menyebutkan, Jokowi tidak menuduh siapa-siapa.
"Pak Jokowi tidak menuduh siapa-siapa. Nggak tahu kalau Fadli (Fadli Zon,red) merasa punya konsultan asing. Fadli hanya manfaatkan momen saja. Malah memperkeruh suasana dan menghilangkan substansi kritik Pak Jokowi," tegasnya.
"Fadli Zon lebay, ngapain minta maaf segala," kata Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni kepada wartawan, Selasa (5/2/2019).
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menyebut Waketum Gerindra itu berlebihan alias lebay.
Pasca jawaban Kedubes Rusia, Waketum Gerindra, Fadli Zon menyampaikan permintaan maaf kepada Rusia atas pernyataan capres petahana Joko Widodo soal propaganda hoax.
Permintaan maaf Fadli Zon disampaikan saat membalas tweet Kedubes Rusia di Indonesia, buntut dari pernyataan Jokowi. Saat berkampanye beberapa waktu lalu, Jokowi menyatakan ada tim sukses yang menggunakan propaganda semburan hoax ala Rusia. Pernyataan tersebut menuai kontroversi, hingga membuat Kedubes Rusia merespons dengan menyatakan tidak ikut campur dalam pemilu Indonesia.
sumber : riausky.com
0 Komentar