Indragirione.com,- Hujan mengguyur wilayah Riau pada dini hari hingga menjelang Subuh, Sabtu 14 September 2019. Kabut asap mulai menipis jika dibanding kemarin. Namun, langit masih terlihat kelabu karena tertutup asap.

Ini menjadi hujan pertama sejak terakhir turun pada akhir Agustus lalu. Dalam dua pekan, kondisi kabut asap di Riau menyebabkan udara tidak sehat, bahkan berbahaya.

“Hujan sempat terjadi tadi malam, namun ringan, sehingga level asap masih berbahaya atau tidak sehat. Karena mungkin luasan karhutla yang besar,” ujar Ali Bastoni, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Riau kepada Indragirione.com, Sabtu (14/9/2019).

Kabut asap mulai menyelimuti wilayah Pekanbaru, Riau, sejak akhir Juli lalu, dan semakin pekat pada awal September. Akibatnya, pemerintah setempat meliburkan semua sekolah dan diikuti oleh perguruan tinggi dan universitas di Pekanbaru.

Dampak adanya kabut asap, memengaruhi kualitas udara di Riau, yang saat ini sudah mencapai level berbahaya. Kondisi ini menyebabkan banyak warga Riau yang terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Hingga saat ini, Dompet Dhuafa (DD) Riau terus berupaya semaksimal mungkin menimimalisir dampak yang terjadi akibat kabut asap tersebut. Terutama mereka yang mengeluhkan gangguan kesehatan seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) maupun dampak kesehatan lainnya.

Mengakomodir kebutuhan warga, DD Riau kemudian membuat Safe House atau hunian sementara yang aman bagi warga yang terpapar kabut asap. Safe House adalah rumah perlindungan terhadap kabut asap untuk evakuasi warga (terutama anak-anak) dari kabut asap agar menghirup udara yamg sehat.

Safe House bisa di tempatkan di lokasi umum atau di kawasan hunian masyarakat yang dilengkapi dengan air purifier (pembersih udara), oksigen lengkap, air bersih, dan alat komunikasi.

“Karena asap baru pekat pada 2 hari lalu, jadi impact Safe House masih terbatas pada yang ingin diperiksa di aspek medis. Kita juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk meminimalisir dampak kabut asap,” tutur Ali.

Selama dua pekan ke depan, kata Ali, DD Riau akan fokus melaksanakan program-program kemanusiaan lainnya, di antaranya berupa layanan medis mobile (bergerak) ke wilayah-wilayah yang terpapar parah terdampak ISPA. (Fs)