GUSLAINI, S.Si., M.Pd |
"Mereka bergerak bahu membahu bersinergis dengan visi yang sama untuk kemajuan kota yang menjadi tempat mereka berdomisili. Semangat ini tidak lahir dengan sendirinya tapi karena ada keprihatinan terhadap perkembangan zaman saat ini khususnya generasi muda dalam memanfaatkan waktu dan potensi.
Terangnya," Kehadiran gerakan literasi ini patut kita apresiasi bersama bahkan kita perhatikan dan kita dukung penuh atas usaha mereka dalam menggerakkannya, karena umumnya mereka bergerak karena keikhlasan dan ketulusan untuk suatu perubahan agar generasi, kaum terdidik, ataupun masyarakat umumnya bahkan yang buta huruf sekalipun menyadari akan pentingnya literasi. Proyek yang mereka gerakkan hanyalah proyek amal yang harapannya langit dan bumi pun ikut mendukung atas usaha tersebut sampai keberkahan Allah pun hadir untuk orang-orang yang tulus bergerak.
Sudah menjamur berbagai komunitas ditembilahan mulai dari Ikatan Guru Indonesia daerah Inhil (IGI Inhil) melalui kanal sagusaku sangat aktif dalam menularkan wabah literasi di Inhil, TBM Hamfara Library yang sudah sangat dikenal dikalangan para pembaca di taman Kota yang selalu station di tempat, Dompet Dhuafa Inhil dengan gebrakan spektakuler melalui SLI maupun SGI para alumni juga ambil peduli dalam literasi, Lawyer Masuk Sekolah (LMS) bersinergis dengan yang lain school to school sambil memberikan pemahaman akan pentingnya pengetahuan hukum buat generasi.
Komunitas Penggiat Literasi dan Seni Inhil (KPLS Inhil) yang baru seumur jagung berdiri 21 april 2019 yang merupakan kumpulan dari berbagai komunitas dan latar belakang profesi namun sudah mampu melakukan beberapa kegiatan seperti Bedah Buku (cerpen dan puisi) di bulan Mei dengan pemateri dari pengurus sendiri yang akan memaparkan hasil karyanya dan kegiatan FGD yang baru saja diadakan dengan menghadirkan nara sumber lintas provinsi dan dosen terkemuka kampus dimasing-masing Perguruan Tinggi.
Kegiatannya lebih menekankan nilai ilmiah akan sebuah karya yang dihasilkan dan bagaimana sebuah karya mampu menembus ajang perlombaan baik Nasional maupun Internasional.
Tumbuhnya semangat para penggerak menjadi nilai plus bagi sebuah program yang digulirkan oleh pemerintah melalui program Gerakan Literasi Nasional (GLN) Kemdikbud. Kehadiran berbagai komunitas mengindikasikan bahwa adanya kesadaran yang muncul dikalangan masyarakat untuk andil dan peduli terhadap sebuah perubahan yang diingkan bersama.
Guslaini, S.Si., M.Pd selaku Ketua KPLS Inhil dan Pengurus Pusat IGI menyampaikan bahwa pemerintah harus merangkul semua komunitas maupun organisasi profesi yang semakin tumbuh subur belakangan ini untuk bersama-sama membangun dan menggerakkan literasi di Negeri Seribu Parit agar apa yang menjadi cita-cita pendidikan Indonesia bisa tercapai khususnya di Kab. Indragiri Hilir.
KPLS Inhil sendiri memiliki 5 bidang diantaranya Minat baca, Pelatihan, Advokasi, Seni, dan Riset Literasi. Tiap bidang ada subnya lagi untuk lebih detil terhadap program yang akan dijalankan. Bidang yang ada di komunitas ini memang lebih banyak ngedepankan dengan kegiatan yang bersifat ilmiah namun bukan berarti mengabaikan yang lain karena semua tercover ada di masing-masing bidang. Bahkan KPLS Inhil juga memperhatikan bagaimana perkembangan model dan fashion di negeri ini sehingga bidang seni nantinya bisa menjadi ujung tombak untuk mampu memfasilitasi dan memunculkan bibit-bibit seni di kalangan para generasi dna pecinta seni. Sementara bidang minat baca mengedepankan agar masyarakat Inhil melek dan tumbuh keinginan untuk menjadikan buku sebagai bahan bacaan yang endingnya akan menjadikan merkea sebagai masyarakat yang literet.
Harapan dengan adanya komunitas bisa menjadi ajang mempercepat program yang sudah digulirkan pemerintah dan komunitas menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian tujuan tersebut,"(***)
0 Komentar